Tanggal 30 januari tepatnya menjelang
magrib di desa baru kecamatan Awayan Balangan saya bertemu dengan seseorang,
orang itu berperawakan sedang dan sudah berusia, tanpa ada kata tanpa
percakapan pertemuan itu begitu singkat. Menjelang Shalat isya orang itu
memberi sebuah buku. Buku itu kuterima dan ku ucapkan terima kasih lagi lagi
tanpa percakapan panjang karena waktu itu menjelang Shalat. Sehabis Shalat isya
kubawa pulang buku itu dan sesampainya dirumah perlahan kubuka buku tersebut
kulihat bagian kulit luarnya tertulis “Hikmah & Pesan” tulisan Pa Eduarny
Tarmidji catatan kecil tentang reformasi Birokrasi. Betapa terkejutnya aku
ternyata orang ini pernah kukenal dengan nama Pa Duarni yang sering disebut
sebut oleh masyarakat Balangan, Perlahan kubuka lembaran tulisan beliau
Masya Allah kembali aku tercengang
karena disana ada tiga mutiara yaitu Bapa (Dr. Ary Ginanjar Agustian) Bapa
(Dr.H.A. Taufiq Effendi, MBA) dan Bapa (KH. Husin Naparin, Lc, MA). Ketiga
mutiara inilah yang mengawali lembaran catatan Pa Eduarny Tarmidji. (BAGIAN:I)