LAPORAN
HASIL PELATIHAN
NAMA
|
: SAIFUL
BAHRI, S.Pd
|
NIP
|
: 19710806
200604 1 002
|
PANGKAT / GOL
|
: PENATA MUDA
/ IIIA
|
UNIT KERJA
|
: SDN PUTAT
BASIUN
|
ALAMAT
|
: DESA PUTAT
BASIUN RT 03 RW 02
KOMP. 15 PERUMAHAN GURU PANDAM
KECAMATAN AWAYAN
|
NO HANDPHONE
|
:
085248113974
|
DINAS
PENDIDIKAN
KABUPATEN
BALANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
Judul : Pelatihan
instruktur Nasional kurikulum 2013
Waktu : Senin –minggu / 21-217 April
2014
Tempat : LPMP Propinsi Kalimantan Selatan
Jl.Gotong Royong No 85 Banjarbaru
Tujuan : Menyiapkan calon Instruktur
nasional kurikulum 2013
Lama : 7 Hari
Surat Penugasan :
Nomor: 090/516/ST-04/Disdik/2014
Penyelenggara :
Lembaga Penjamin Mutu pendidikan
Surat Persetujuan Atasan :
Nomor: 800/230/SDN-018/2014
Copy Sertifikat :
Terlampir
BAB II
ISI LAPORAN
I.
Tujuan Diklat
A.
Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peserta tentang pembelajaran
tematikyang terkait dengan pelaksanaan kurikulum 2013.
B.
Memberikan pemahaman kepada peserta Diklat tentang pembelajaran tematik
yang sesuai dengan perkembangan peserta didik kelas awal Sekolah Dasar.
C.
Memberikan keterampilan kepada guru atau peserta Diklat dalam menyusun
perencanaan, melaksanakan dan melakukan penilaian
dalam pembelajaran tematik.
D.
Memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman bagi pihak terkait, sehingga
diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran pelaksanaan
pembelajaran tematik .
II.
Materi Kegiatan
Ringkasan Materi Pelatihan Hari 1: Rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013
- Latar belakang perlunya pengembangan kurikulum 2013
Penyelenggaraan
pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di
masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya
bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman. Dari sekian banyak unsur sumber
daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan
kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas
potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang
dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai
instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2)
manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Kurikulum
sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
- Rasional pengembangan kurikulum 2013
Pengembangan
kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik
tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1.
Tantangan
Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar
sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi,
standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan
internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat
dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
Terkait dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan
dilaksanakan untuk mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai
ke delapan standar yang telah ditetapkan.
2.
Tantangan
Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain
berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa
depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta
berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi
pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu meliputi proses
pembelajaran sebagai berikut:
a.
Dari berpusat pada guru menuju
berpusat pada siswa.
b.
Dari satu arah menuju interaktif.
c.
Dari isolasi menuju lingkungan
jejaring.
d.
Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e.
Dari maya/abstrak menuju konteks
dunia nyata.
f.
Dari pembelajaran pribadi menuju
pembelajaran berbasis tim.
g.
Dari luas menuju perilaku khas
memberdayakan kaidah keterikatan.
h.
Dari stimulasi rasa tunggal menuju
stimulasi ke segala penjuru.
i.
Dari alat tunggal menuju alat
multimedia.
j.
Dari hubungan satu arah bergeser
menuju kooperatif.
k.
Dari produksi massa menuju kebutuhan
pelanggan.
l.
Dari usaha sadar tunggal menuju
jamak.
m. Dari
satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n.
Dari kontrol terpusat menuju otonomi
dan kepercayaan.
o.
Dari pemikiran faktual menuju
kritis.
p.
Dari penyampaian pengetahuan menuju
pertukaran pengetahuan.
Sejalan dengan
itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan penggunaan pendekatan baru
dalam perumusan Standar Kompetensi Lulusan. Perumusan SKL di dalam KBK 2004 dan
KTSP 2006 yang diturunkan dari SI harus diubah menjadi perumusan yang
diturunkan dari kebutuhan. Pendekatan dalam penyusunan SKL pada KBK 2004 dan
KTSP 2006 dapat dilihat di Gambar 4 dan penyempurnaan pola pikir perumusan
kurikulum.
-
SKL,KI,KD
dan strategi implementasi Kurkulum 2013
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8
(delapan) standar nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal
35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi
Lulusan SD/MI/SDLB/PAKET A DIMENSI
|
KOMPETENSI
LULUSAN
|
SIKAP
|
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di sekitar
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
|
KETERAMPILAN
|
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.
|
PENGETAHUAN
|
Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
|
LEMBAR KERJA
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD
SD
KELAS IV TEMA
(1 TAHUN)
|
SKL
|
1. Indahnya Kebersamaan
2. Selalu Berhemat Energi
3. Peduli terhadap Makhluk Hidup
4. Berbagai Pekerjaan
5. Menghargai Jasa Pahlawan
6. Indahnya Negeriku
7. Cita-citaku
8. Daerah Tempat Tinggalku
9. Makanan Sehat dan Bergizi
|
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah,
dan tempat bermain
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalamilmu
pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat bermain
|
SKL PERMENDIKNAS TH 2006
1. Menjalankan agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam
lingkungannya.
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras,
dan golongan social ekonomi di lingkungan sekitarnya.
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar
secara logis, kritis, dan kreatif.
6. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, dan
kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik.
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan
menyadari potensinya.
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana
dalam kehidupan sehari-hari.
9. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap
lingkungan.
10. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap
bangsa, negara dan tanah air Indonesia.
11. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan
seni dan budaya lokal.
12. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
aman, dan memanfaatkan waktu luang.
13. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
14. Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong dan
menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
15. Menunjukkan kemampuan mengamati gejala alam dan
sosial di lingkungan sekitar.
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
17.
Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis,
dan berhitung
|
- Pendekatan Pembelajaran Tematk terpadu, santfk, dan penilaan autentik
Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan salah
satu model pembelajaran terpadu menurut Robin Fogarty (1991) Model
jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari
pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema
yang dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran
tertentu maupun antarmata pelajaran.
Sedangkan proses pembelajaran menggunaan pendekatan
Pendekatan scientific hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja,
tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi
pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik
dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu.
Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan
agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan
hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan
diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana
mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan
dan menghapal semata)
Penjelasan Prof Sudarwan tentang pendekatan scientific
bahwa Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan,
penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran.
Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu
nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut
ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini.
a)
Substansi atau materi
pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan
logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda,
atau dongeng semata.
b)
Penjelasan guru, respon
peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari
prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang
dari alur berpikir logis.
c)
Mendorong dan
menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi
atau materi pembelajaran.
d)
Mendorong dan
menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan,
kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran.
e)
Mendorong dan menginspirasi peserta
didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional
dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran.
f)
Berbasis pada konsep, teori, dan
fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.
g)
Tujuan pembelajaran dirumuskan
secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
-
Jenis-jenis
Asesmen Autentik
Dalam rangka melaksanakan asesmen autentik yang baik,
guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru
harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap,
keterampilan, dan pengetahuan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan
dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan; dan
(3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau
proses. Beberapa jenis asesmen autentik disajikan berikut ini.
1. Penilaian Kinerja
Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi
peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru
dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur
proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria
penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat memberikan umpan
balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif mauun
laporan kelas. Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis
kinerja
a. Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul
atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang harus
muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.
b. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records).
Digunakan dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan
oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan
tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar
yang ditetapkan.
c. Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan
menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 =
baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali.
d. Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh
guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa
membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan
apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti tetap ada
manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.
Penilaian kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama,
langkah-langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja
yang nyata untuk suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua,
ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja yang dinilai. Ketiga,
kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta didik untuk
menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Keempat, fokus utama dari
kinerja yang akan dinilai, khususnya indikator esensial yang akan diamati. Kelima,
urutan dari kemampuan atau keerampilan peserta didik yang akan diamati.
Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam
berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk
menilai keterampilan berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan
berbicara, misalnya, guru dapat mengobservasinya pada konteks yang, seperti
berpidato, berdiskusi, bercerita, dan wawancara. Dari sini akan diperoleh
keutuhan mengenai keterampilan berbicara dimaksud. Untuk mengamati kinerja
peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti penilaian sikap,
observasi perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun
penilaian kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana
peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status,
proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata
pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur
kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
a.
Penilaian ranah sikap. Misalnya,
peserta didik diminta mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek
tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
b.
Penilaian ranah keterampilan.
Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang
telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
c.
Penilaian ranah pengetahuan.
Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan
keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu
berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif.
Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua,
peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga,
mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat,
menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.
2. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan
penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut
periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang
dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian,
penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan,
dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik
memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan
pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga
hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
a.
Keterampilan peserta didik dalam
memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis,
memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
b.
Kesesuaian atau relevansi materi
pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh peserta didik.
c.
Orijinalitas atas keaslian sebuah
proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk
proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data,
analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan
instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat
dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian
khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas
dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud
meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti
makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lain-lain),
barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik, karet, plastik, dan
karya logam. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus
dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk
pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
3. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang
menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.
Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara
perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta
didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta
didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya
peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan
nilai), atau informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus
penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau
kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan
oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau
kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun
atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan,
resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas
dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan
sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
seperti berikut ini.
a.
Guru menjelaskan secara ringkas
esensi penilaian portofolio.
b.
Guru atau guru bersama peserta didik
menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
c.
Peserta didik, baik sendiri maupun
kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio
pembelajaran.
d.
Guru menghimpun dan menyimpan
portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal
pengumpulannya.
e.
Guru menilai portofolio peserta
didik dengan kriteria tertentu.
f.
Jika memungkinkan, guru bersama
peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
g.
Guru memberi umpan balik kepada
peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
4. Penilaian Tertulis
Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap
tes tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis
atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari
memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai
jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah,
ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian
atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik
mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari.
Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga
mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes
tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya
sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh
nilai yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat fenomena kemiskinan
dari sisi pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya keterampilan, atau
kelangkaan sumberdaya alam. Masing-masing sisi pandang ini akan melahirkan
jawaban berbeda, namun tetap terbuka memiliki kebenarann yang sama, asalkan
analisisnya benar. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola
jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas
(restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang
diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat
mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau
kompleks.
Ringkasan Materi Pelatihan hari 2 : Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
Langkah Kegiatan Inti
Menilai Buku
|
|
Diskusi Kelompok
|
|
Menyimpulkan Hasil
|
|
Kerja Kelompok
|
20 Menit
|
|
30 Menit
|
|
15 Menit
|
|
60 Menit
|
Menyimpulkan
|
|
Presentasi
|
|
Kerja Kelompok
|
|
Diskusi Kelompok
|
20 Menit
|
|
30 Menit
|
|
30 Menit
|
|
30 Menit
|
Menilai Buku
Peserta menilai buku dengan bimbingan
fasilitator dilihat dari aspek kesesuaian, kecukupan, dan kedalaman materi.
Kerja Kelompok
Kerja
kelompok menganalisis kesesuaian buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL,
KI, dan KD dengan menggunakan LK-2.4-1 dan LK -2.4-2.
Diskusi Kelompok
Diskusi
kelompok untuk menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar, serta
strategi evaluasi yang diintegrasikan dalam buku.
Presentasi
Presentasi
hasil kerja masing-masing kelompok.
Simpulan
Fasilitator
menyimpulkan materi analisis buku.
Buku Guru
1.
Bukalah halaman pada buku guru yang memuat Jaringan
Subtema (Jaringan KD dari KI 1 – 2 dan Jaringan KD dari KI 3 - 4).
2.
Cermatilah
Jaringan tersebut, identifikasikan apakah di setiap subtema terdapat keempat
kompetensi inti tersebut.
3.
Tuliskan
hasil identifikasi ke dalam kolom yang disediakan, tanda checklist diberikan pada subtema yang memuat semua KI. Tanda silang pada subtema yang belum lengkap
, dan lengkapilah dengan menuliskan Kompetensi Inti yang belum ditemukan di
samping tanda silang.
KELAS:………
TEMA :
..............................................
SUBTEMA 1 :
.............................................................
MUATAN MAPEL
|
KD
|
PEMBELAJARAN
|
KET
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||
BHS INDO
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PPKn
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
MAT
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SBDP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Buku Siswa
Bukalah halaman buku siswa. Cermati kegiatan
pembelajaran di setiap subtema, identifikasikan apakah kegiatan pembelajaran
tersebut mengacu pada pencapaian kompetensi inti 1 – 4 tanpa memperhatikan
muatan mapel.
Tuliskan pada halaman berapakah kegiatan tersebut ditemukan.
Apabila tidak ditemukan pada buku siswa, tuliskan saran pada kolom
saran yang disediakan.
Tema .......... Sub Tema .....
|
||||||
|
PB 1
|
PB 2
|
PB 3
|
PB 4
|
PB 5
|
PB 6
|
KI 1
|
|
|
|
|
|
|
KI 2
|
|
|
|
|
|
|
KI 3
|
|
|
|
|
|
|
KI 4
|
|
|
|
|
|
|
Saran :
|
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
PETUNJUK
PENGISIAN LK 2.2a ANALISIS INDIKATOR
Bukalah halaman pada buku guru yang memuat jaringan KD – Indikator
Pembelajaran.
Halaman ini terdapat pada halaman berjudul Pembelajaran 1,
Pembelajaran 2, dan seterusnya.
Cermatilah kompetensi dasar yang terdapat pada buku guru. Salinlah
kompetensi dasar setiap muatan pelajaran
pada lembar kerja kompentensi dasar
Kompetensi dasar harus
merupakan pasangan KD dari KI 3 dan KD dari KI 4. Ambillah kompetensi dasar
hasil analisis dari LK 2.1 Analisis KD.
Cermatilah indikator pada buku guru, salinlah pada indikator
tersebut pada kolom Indikator pada Buku.
Periksalah apakah perumusan indikator sudah sesuai dengan
kompetensi dasar dan kaidah yang berlaku pada perumusan indikator. Penjelasan
kaidah perumusan indikator dapat dilihat pada handout.
Tuliskan indikator hasil analisis pada kolom Indikator Hasil
Analisis.
Kompetensi dasar yang belum terdapat pada buku guru, harus
dirumuskan indikatornya. Tuliskan indikator tersebut pada kolom Indikator Hasil Analisis.
ANALISIS
INDIKATOR
KELAS :
.........................................
TEMA :
.........................................
SUBTEMA :
.........................................
PEMBELAJARAN :
.........................................
ANALISIS INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR PADA BUKU
|
INDIKATOR HASIL ANALISIS
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PETUNJUK
PENGISIAN LK 2.2b TUJUAN PEMBELAJARAN
Bukalah halaman pada buku guru yang memuat Tujuan Pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran terdapat pada setiap judul Pembelajaran,
misalnya Pembelajaran 1.
Salinlah tujuan pembelajaran pada buku guru tersebut ke dalam tabel
LK kolom Tujuan Pembelajaran pada Buku.
Cermatilah tujuan pembelajaran pada buku tersebut. Sesuaikan dengan
kaidah perumusan tujuan pembelajaran. Kaidah perumusan tujuan pembelajaran
dapat dilihat pada handout.
Tuliskan hasil analisis tujuan pembelajaran tersebut pada tabel LK
kolom Tujuan pembelajaran hasil analisis.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KELAS :
.........................................
TEMA :
.........................................
SUBTEMA :
.........................................
PEMBELAJARAN :
.........................................
TUJUAN PEMBELAJARAN PADA BUKU
|
TUJUAN PEMBELAJARAN HASIL ANALISIS
|
|
|
|
PETUNJUK
PENGISIAN LK 2.2c KEGIATAN PEMBELAJARAN
Bukalah halaman pada buku guru yang memuat kegiatan pembelajaran.
Halaman kegiatan pembelajaran tersebut terdapat pada setiap
Pembelajaran.
Cermatilah kegiatan pembelajaran yang terdapat pada buku guru.
Salinlah kegiatan pembelajaran tersebut pada tabel LK 2.2.c pada
kolom Kegiatan Pembelajaran pada Buku.
Lakukan identifikasi penerapan pendekatan saintifik,penerapan
model-model pembelajaran (Project Based Learning, Problem Based learning dan
Discovery Learning), serta higher oreder
thinking skills pada kegiatan pembelajaran tersebut. Tuliskan ada atau tidak pada kolom yang tersedia. Bila ada tuliskan contohnya pada
kolom yang tersedia. Bila tidak ada tuliskan saran pada kolom yang tersedia
dengan memerhatikan tujuan pembelajaran hasil analisis seperti tercantum pada
tabel LK 2.2b
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KELAS :
.........................................
TEMA :
.........................................
SUBTEMA :
.........................................
PEMBELAJARAN :
.........................................
Kegiatan pembelajaran pada buku
|
Kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan pendekatan saintifik
|
Kegiatan Pembelajaran dengan
Menerapkan Model-model Pembelajaran (Pjbl, PBl, DL)
|
Kegiatan Pembelajaran yang
memunculkan HOTS
|
Keterangan dan saran Kegiatan
Pembelajaran
|
|||
Ada
|
Tidak Ada
|
Ada
|
Tidak ada
|
Ada
|
Tidak ada
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PETUNJUK
PENGISIAN LK 2.3. d PENILAIAN
Bukalah halaman pada buku guru yang memuat tentang penilaian.
Penilaian terdapat
pada setiap judul pembelajaran, misalnya Pembelajaran 1, Pembelajaran 2, dan
seterusnya.
Cermatilah penilaian yang ada pada buku, sesuaikan dengan tujuan
pembelajaran hasil analisis pada LK
3.2.b.
Tandailah dengan check list
(V) pada kolom sesuai atau tidak sesuai.
Penilaian sikap dapat dilihat kesesuainnya dengan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Sikap yang dikembangkan tercantum pada degree
tujuan pembelajaran, misalnya percaya diri, teliti, dan santun.
Penilaian keterampilan dapat dilihat kesesuaiannya dengan
indikator yang dirumuskan dari KD yang
berasal dari KI 4. Misalnya, apakah akan dinilai unjuk kerja atau unjuk produk.
Penilaian pengetahuan dapat dilihat kesesuaiannya dengan indikator
yang dirumuskan dari KD yang berasal dari KI 3. Misalnya, tes pengetahuan yang
terdapat pada buku siswa, yang terdiri atas tes tertulis atau tes lisan.
Analisis penilaian pada buku siswa dan buku guru difokuskan pada
kesesuaian dengan indikator yang dirumuskan. Cara pembuatan instrumen penilaian secara lengkap dapat
dilihat pada Materi Pelatihan 4 tentang Penilaian
KELAS :
.........................................
TEMA :
.........................................
SUBTEMA :
.........................................
PEMBELAJARAN :
.........................................
Penilaian
|
Sesuai
|
Tidak Sesuai
|
Keterangan
|
Saran
|
Sikap
|
|
|
|
|
Keterampilan
|
|
|
|
|
Pengetahuan
|
|
|
|
|
|
Petunjuk Pengisian LK 2.3 a
(BS):
Bukalah buku siswa, cermati setiap kegiatan pembelajaran harian.
Lakukan kegiatan analisis terhadap materi yang disajikan dalam kegiatan
tersebut sesuai dengan KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran yang termuat di
buku guru.
Tuliskan hasil analisis tersebut pada kolom yang disediakan, berikan
penjelasan dan saran.
Misalnya : kegiatan pembelajaran yang disajikan tidak sesuai dengan
target indikator, tuliskan hasil temuan tersebut pada kolom PBM yang
bersangkutan. Berikan uraian penjelasan kekurangan beserta saran untuk
perbaikan.
LK Analisis Kesesuaian Materi
Tema :.................... Subtema
: ...........................
|
|||
PBM
|
Kesesuaian Materi
|
Keterangan
|
Saran
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
Petunjuk Pengisian LK 2.3 b
(BS):
Bukalah buku siswa, cermati setiap kegiatan pembelajaran harian.
Lakukan analisis kecakupan materi yang disajikan dalam kegiatan tersebut.
Perhatikan kesesuaian materi dengan jenjang kelas.
Tuliskan hasil analisis tersebut pada kolom yang disediakan, berikan
penjelasan dan saran.
Misalnya : Materi yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran
tersebut cakupannya kurang, jelaskan
letak kekurangannya dan berikan saran perbaikan.
LK Analisis Kecukupan Materi
Tema :.................... Subtema : ...........................
|
|||
PBM
|
Kecukupan Materi
|
Keterangan
|
Saran
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
Petunjuk Pengisian LK 2.3 c
(BS):
Bukalah buku siswa, cermati setiap kegiatan pembelajaran harian.
Lakukan analisis keakuratan materi yang disajikan dalam kegiatan tersebut.
Perhatikan keakuratan materi.
Tuliskan hasil analisis tersebut pada kolom yang disediakan,
berikan penjelasan dan saran.
Misalnya : Materi yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran
tersebut tidak akurat, jelaskan letak
kesalahannya dan berikan saran perbaikan.
LK Analisis Keakuratan
Materi
Tema :.................... Subtema : ...........................
|
|||
PBM
|
Keakuratan Materi
|
Keterangan
|
Saran
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
6
|
|
|
|
Ringkasan Materi Pelatihan hari 3:
BAB III
PENUTUP
MATRIK
RINGKASAN PELAKSANAAN DIKLAT
Nama Diklat
|
Tempat
|
Jumlah Jam
|
Fasilitator
|
Mata Diklat
|
Penyelenggara
|
Dampak
|
Pelatihan
Instruktur Nasional Kurikulum 2013
|
LPMP
Kalimantan Selatan
Jl.Gotong
Royong No.85 Banjarbaru
|
|
1.
Sucipto, SPd.S.sT.M.COM
|
1.
Rasional dan elemen perubahan
kurikulum 2013
2.
SKL, KL,KD dan strategi
implementasi kurikulum 2013
3.
Pendekatan pembelajaran tematik
terpadu, saintifik, dan penilaian autentik
4.
Membuat rangkuman materi pelatihan
hari ke 1
|
Lembaga
Penjaminan
Mutu
Pendidikan
|
Peserta
meyakini dan akan melaksanakan perubahan kurikulum dari KTSP ke Kurikulum
2013.
|
|
|
|
2.
DR. Desy Arisandi
|
1.
Analisis buku Guru dan Buku Siswa
2.
Membuat rangkuman materi pelatihan
hari ke 2
|
|
Hasil
Analisis akan di tindaklanjuti
|
|
|
|
3.
Desy Arisandi
4.
Sucipto
|
1.
Analisis buku Guru dan Buku Siswa
2.
Penerapan Pendekatan saintifik
dalam pembelajaran tematik terpadu
3.
Perancangan Pendekatan saintifik
dalam pembelajaran tematik terpadu
4.
Membuat rangkuman materi pelatihan
hari ke 2
|
|
|